Jumat, 22 Agustus 2014

Biografi Pencipta Lagu Indonesia Raya, W. R. Supratman






















Wage Rudolf Supratman

Lahir : Purworejo, 19 Maret 1903
Wafat : Surabaya, 17 Agustus 1938
Makam : Surabaya
SK Presiden : No. 016/TK/1971 tanggal 20 Mei 1971


Wage Rudolf Supratman adalah putra ketujuh dari keluarga Jumeno Senen Sastrosuharjo, seorang instuktur KNIL. Karena keanggotaan ayahnya, ia sering harus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya sesuai tugas yang diterima ayahnya. Ia lahir pada Jumat Wage sehingga orang tuanya menamainya Wage. Dua bulan setelah kelahirannya, ia dibawa ke Tangsi Meester Cornelis, Jatinegara Jakarta.

Sampai tingkat sekolah dasar, ia tinggal di Jakarta. Namun, ketika ia harus memasuki tingkat yang lebih tinggi, ia pindah ke Ujung Pandang (sekarang Makassar). Ia diangkat anak oleh kakak iparnya, Sersan W.M van Eldik, dan diberi nama tambahan Rudolf , sehingga namanya menjadi Wage Rudolf Supratman. Di tempat baru itu, ia melanjutkan sekolah ke ELS, mempelajari Bahasa Belanda, dan belajar di sekolah guru. Setelah lulus, ia bekerja pada sebuah kantor pengacara. Di tempat baru ini pula, ia belajar bermain biola dan menggubah lagu dari kakak iparnya itu.

Pada tahun 1924, ia kembali ke Jawa. Ia menetap di Bandung dan bekerja sebagai wartawan koran Kaum Muda serta pemain biola pada sebuah orkes kamar biola.

Ia banyak mengungkapkan semangat kebangsaan dan cita - citanya dengan menggubah lagu, antara Mars Kepanduan Bangsa Indonesia, R.A. Kartini, Mars Surya Wirawan, dan Bendera Kita.

Naskah lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya dimuat pada Sin Po edisi dimana ia bekerja. Sejak saat itu, ia terus mengumandangkan kemerdekaan Indonesia melaui lagu ciptaanya itu. Namun demikian, lagu itu harus diungkapkannya dalam permainan biola karena bisa jadi akan dilarang Pemerintah Hindia Belanda.

Pada tanggal 28 Oktober 1928, lagu ciptaannya diterima oleh Kongres Pemuda II setelah diadakan perubahan kecil. Lagu ini kemudian dinyanyikan dalam kongres tersebut. Bahkan setelah lagu gubahannya dinyanyikan dalam berbagai pertemuan politik karena lagu itu di pandang memberika inspirasi kebangsaan dan mempertebal rasa persatuan.

Ketika W.R. Supratman wafat, lagu itu belum menjadi lagu kebangsaan karena ia telah wafat pada 17 Agustus 1938 di Surabaya. Namun demikian, pada sidang PPKI, lagu Indenesia Raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan. Untuk menghormati jasanya, ia angkat menjadi pahlawan nasional pada tanggal 20 Mei 1971.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar